Rumpi Cantik di Storia Cafe
Di tahun 2016 ini, kayaknya bisnis kuliner lagi naik daun banget. Banyak banget peluang yang bisa diambil sebagai lahan cari modal buat nikah (yakali, itu sih saya doang kali yah). Nggak cuma suka jajan, sekarang pecinta kuliner mulai terjun bersaing satu sama
lain untuk menggaet hati para calon customer.
Di kota-kota besar, banyak bermunculan cafe baru yang menonjokan design interior yang instagram-able. Salah satunya yang nggak mau ketinggalan adalah kota Sampit. Sampit adalah sebuah kabupaten, tapi perkembangan dan
pertumbuhan ekonominya nggak bisa diremehkan dan dipandang sebelah mata.
Perputaran uang yang terjadi dipasar sangatlah besar, mencapai triliunan setiap harinya, sehingga memberikan
peluang bisnis yang sangat banyak. Salah satu yang kini banyak dilirik anak muda
adalah bisnis kuliner. Maraknya bisnis kuliner membuat banyak cafe bermunculan.
Salah satunya Cafe Storia.
Cafe ini berada di salah satu jalan lintas kota, yaitu Jl. Cilik Riwut, hampir bersebrangan dengan SPBU. Ketika memasuki cafe ini, saya dibuat ternga-nga dengan
interior ruangannya. Sungguh ciamik. Menurut saya, ini adalah cafe “ter-niat”
yang ada di Sampit. Gimana nggak, cafe ini sengaja dihias berbeda dibeberapa
sisi dindingnya dan dengan sofa yang berbeda pula. Ini bukan cafe budget yang biasanya hadir di
Sampit, tapi... let's say, exclusive.
Saya duduk di meja yang persis berada di depan bar. Meja dengan 4 buah kursi dengan detail yang sangat unik, kece ala hipster.
Eh bok, ini sofanya mahal kali. Saya pernah searching, sofa model begini harganya lebih dari Rp. 4.000.000,- loh (rumpik). Jadi bisa dibayangkan dong, berapa modal owner cafe ini untuk membuat cafenya terlihat menarik dan mampu membuat betah pengunjungnya.
Disana saya memesan Spagetti Bolognaise dan hadir dengan tampilan seperti dibawah ini. Rasanya sama aja kaya kita bikin spagetti di rumah dengan saus La Fonte dan dikasih meatball diatasnya. Rasa sesuai dengan harganya sih yang juga masih sangat murah, kalo nggak salah sih harganya Rp. 30.000,-
Saya juga coba nyicipin Spicy Tuna Spagetti. Seperti
namanya, rasanya cukup pedas di lidah dan tuna dimasak dengan cara ditumis bersama spagetti.
Menurut saya, jadinya kurang greget sih, karena tunanya jadi nggak “keliatan”. Andai
tuna disajikan dengan cara di grill terus di susun diatas spagetti dan dikasih
garnis, mungkin lebih instagram-able, hihihi.
Untuk minumannya, saya pesan Shirley temple. Minuman yang disajikan juga ciamik, bukan KW. Sodanya
bikin sendiri pake... soda siphon kali yah (ini sok tau). Saya juga pesen Chicken Wings, rasanya kayak makan ayam bakar biasa sih. Oya, aku suka Hazelnut Chocolate Ice-nya. Saya pesen hazelnut chocolate
dingin dan di sajikan beneran dingin tanpa es batu. Likes!
Overall, untuk
ukuran kota kecil, cafe ini cukup berkelas namun dengan harga yang sangat
terjangkau. Bisa dijadikan tempat rumpik bagi para sosialita nih, hehehe, ayo cin kita rumpi bareng...
Foto minumanya ga di upload mb?
ReplyDeletepenasaran mau lihat..
Blognya bagus mb, suka bacanya.. :)